SIAPA tidak kenal kersen (muntingia calabura L) atau talok atau keres yang buahnya kecil dan manis. Di beberapa daerah seperti di Jakarta, buah itu juga dinamai ceri. Nama-nama lainnya di beberapa negara adalah datiles (Philipina) dan kerukup siam (Malaysia). Juga dikenal sebagai Singapore cherry (Inggris) dan Japanse kers (Belanda) di mana dari sinilah istilah kersen berasal.
Buah kersen di daerah Srilangka sering diawetkan dan dibuat selai jam fruit. Buah itu sangat digemari di Mexico dan umumnya dijual pada pasar-pasar tradisional dalam jumlah yang banyak. Di Asia Tenggara, kersen merupakan salah satu jenis pohon pinggir jalan yang umum sekali dijumpai, terutama di wilayah-wilayah yang kering. Kersen tumbuh sendiri di pekarangan dan sepanjang halaman muka rumah, di tempat yang tak ada pohon lain dapat tumbuh.
Karena masih kurangnya pemanfaatan buah kersen, mahasiswa Jurusan Pendidikan IPA Fakultas MIPA UNY yaitu Nugrahini Dwi dan Maya Istikhomah, meneliti buah kersen untuk mengetahui kandungan gizinya dan berhasil membuat produk olahan kersen berupa sirup sebagai salah satu upaya meningkatkan nilai guna dari buah kersen.
Menurut Nugrahini, ditinjau dari segi kandungan gizinya buah kersen tidak kalah dengan buah yang lain misalnya mangga. Kandungan vitamin C buah mangga 30 mg, sedangkan pada buah kersen 80,5 mg, selain itu kandungan kalsium pada buah kersen 124,6 mg, jauh lebih banyak dari buah mangga yang hanya 15 mg.
"Di Indonesia secara tradisional buah kersen digunakan untuk mengobati asam urat dengan cara mengkonsumsi buah kersen sebayak 9 butir 3 kali sehari dan terbukti dapat mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan dari penyakit asam urat," ungkapnya seraya menambahkan, rebusan daun kersen juga memiliki khasiat anti radang dan menurunkan panas bahkan kandungan dan rebusan daun kersen ternyata dapat berkhasiat sebagai pembunuh mikroba berbahaya dan dapat digunakan sebagai anti septik.
Cara Membuat
Maya, menerangkan cara membuat sirup kersen. Bahan-bahannya meliputi buah kersen masak, air, gula putih, kayu manis, garam, vanilla, pewarna makanan dan alat yang digunakan adalah ember, panci, penumbuk (cobek), saringan dan botol untuk mengemas.
Buah Kersen dipilih yang sudah matang (berwarna merah) lalu dicuci hingga bersih. Daging buah kersen dipisahkan dari kulitnya dengan cara di tumbuk lalu direbus dengan perbandingan 1 bagian air dengan 3 bagian kersen. (1:3).
Kersen lalu dicampur dengan gula dengan perbandingan 1:2 beserta vanilla, garam, dan kayu manis secukupnya sampai mendidih dan harus terus diaduk. Setelah mendidih sirup kersen disaring untuk menghilangkan ampas dan diberi pewarna agar lebih menarik dan dikemas dalam botol.
"Produk olahan dari kersen ini tidak menggunakan bahan kimia apapun semuanya alami. Oleh karena itu, produk olahan ini lebih sehat daripada produk yang ada di pasaran pada umumnya,'' katanya.
Dikemukakan, kebanyakan produk di masyarakat seperti halnya sirup yang telah ada, pada umumnya hanya memberikan rasa dan kesegaran saja saat meminumnya, dan tidak mempunyai kelebihan atau manfaat bagi kesehatan khususnya.
Oleh karena itu produk olahan kersen itu nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya untuk kesehatan tubuh karena terkait dengan khasiat yang dimiliki oleh kersen yaitu dapat mengobati asam urat.
Sumber : suaramerdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar